Dimana ada lipatan dalam organ tubuh manusia, disitu lah keringat bersarang. Selain berupa cairan keringat juga mengeluarkan bau yang tak sedap. Hal ini lah yang kebanyakan orang menjadi tidak “pede” (percaya diri) bila berada di dekat orang lain.
Bagi para pekerja kantoran kejadian ini sering dialami, seperti contohnya dalam kisah ini:
Suatu ketika rekan kerja sekantor mengadakan acara hajatan, acara dilaksanakan di dalam rumah. Ketika mau memasuki rumah, sepatu harus dilepas. Nah disitu kerapian kita dipertaruhkan, siapa yang punya kebiasaan jorok pasti ketahuan semua.
Ternyata benar ada banyak ragam dan model kaos kaki terlihat disana. Dari yang bersih dan wangi sampai ke yang dekil dan bau terasi. Ada juga yang bolong dan bau hiiii…
Lantas bagaimana dengan si penulis itu sendiri?
Sebuah pertanyaan menantang yang harus dijawab.
Tolong jangan bilang siapa-sipa ya…
Kaos kakiku tak pernah dicuci, percaya atau tidak aku tak pernah nyuci kaos kakiku sendiri (istriku juga enggak sama sekali). Kaos kakiku dicuci setahun sekali. Bahkan pernah tidak dicuci selama setahun tetapi langsung ganti dengan yang baru, demikian juga seterusnya. Pasti bau…!
Kupastikan berani taruhan kaos kakiku tidak bau.
Kenapa bisa begitu? Bukannya jorok tapi karena sangkin rajinnya sampai-sampai kaos kaki yang tidak dicuci pun menjadi tidak bau sama sekali.
Koq bisa begitu? Kuberi tahu resepnya nih:
- Sewaktu akan memakai, kondisi kaki harus benar-benar bersih dan kering
- Selesai dipakai jangan dimasukkan ke dalam sepatu tapi diangin-anginkan, diletakkan di atas sepatu atau lebih bagus lagi diangin-anginkan di tempat yang kering (jemuran dan lain sebagainya).