Perpustakaan sekolah dulu sebagai tulang punggung penopang kebutuhan informasi bagi siswa, kini nasibnya tak seramai dulu. Minat baca anak sekolah menurun drastis tertekan oleh tayangan televisi dan internet. Bila kita lihat di kota-kota, pemandangan di toko-toko buku tak lagi seramai dulu. Saya masih ingat ketika masih di SD pergi dengan diantar ayah pergi ke toko buku sambil membawa catatan yang berisi Judul buku lengkap dengan pengarang dan penerbitnya. Usaha keras tak kenal lelah demi mendapatkan buku yang dianjurkan oleh guru, berapapun harganya tetap kubeli.
Kini pemandangan itu tak lagi tampak, lebih parah lagi, banyak toko buku yang gulung tikar karena sepi pembeli. Padahal kata pepatah buku adalah sumber ilmu, bila ingin ilmu bertambah maka harus banyak-banyak membaca buku. Buku adalah sumber inspirasi, dengan buku daya pikir manusia akan terpacu untuk mengembangkan kreatifitasnya. Kalau demikian keanyataanya masih perlukah keberadaan perpustakaan di sekolah?
Bila menengok sejarah Rasul Muhammad SAW, ketika mendapat wahyu pertama maka jelas bahwa umat Islam diwajibkan untuk membaca. Sehingga buku-lah yang menjadi peran utama dalam memajukan pola pikir manusia. Memang sumber informasi tak hanya buku, bisa melalui televisi, radio, atau internet. Tapi sudahkah setiap orang mempunyai peralatan tersebut? Sudah mampukan mereka mengoperasikannya sehingga dapat memanfaatkan dan menerapkannya dalam kehidupan setiap hari?
Dari pertanyaan sejumlah tersebut sebetulnya sudah terjawab pertanyaan “Masih perlukah perpustakaan?”. Meskipun teknologi internet sudah melanda masyarakat, tapi buku bagi anak sekolah masih tetap disediakan. Perpustakaan sekolah dapat mencetak kepribadian siswa dan berfikir positif. Kenapa demikian, karena sudah pasti buku-buku yang tersedia di dalam perpustakaan adalah buku-buku berisi informasi-informasi berguna. Informasi yang positif, membangun dan mengarahkan siswa untuk menuju kualitas berfikir.
Setiap buku yang akan mengisi ruang perpustakaan sudah melalui filter yang ketat, karena sebagian besar buku-buku berasal dari subsidi pemerintah untuk sekolah. Pemerintahan mana sih yang ingin menghancurkan rakyatnya, tentu pemerintah mempunyai tujuan agar rakyatnya maju dan berpola pikir positif.
Melalui perpustakaan juga dapat melatih siswa untuk berdisiplin, Siswa sebagai penikmat perpustakaan tidak bisa semena-mena menggunakan fasilitas perpustakaan dengan se-enaknya sendiri. Ada tata tertib yang harus dipatuhi, ini adalah untuk kebaikan bersama baik sekolah, pengelola perpustakaan, maupun peminjam.
Nah berikut ini adalah cuplikan dari tata tertib perpustakaan sekolah SMP NU 02 Dukuhturi :
Tata Tertib Perputakaan SMP NU 02 Dukuhturi
- Pengunjung Perpustakaan tidak di perkenankan membawa tas, makanan dan minuman ke dalam perpustakaan.
- Pengunjung wajib memelihara kebersihan dan kerapihan perpustakaan.
- Pengunjung perpustakaan harus bersikap tenang, sopan, dan tidak menggangu pengunjung yang lain.
- Pengunjung wajib mengembalikan buku yang sudah dibaca ketempat semula.
- Pengunjung yang membutuhkan informasi tentang koleksi yang dibutuhkan dapat secara tertib meminta bantuan staf perpustakaan.
- Perpustakaan buka setiap hari Senin s/d Sabtu pada jam Istirahat dan Jam-jam Kosong.
- Perpustakaan libur pada hari minggu dan hari libur Nasional
- Dalam aktivitas peminjaman atau pengembalian resource perpustakaan, anggota wajib menunjukan kartu anggota kepada staf perpustakaan.
- Siswa/i dapat meminjam koleksi maksimal satu buah buku dengan membawa Kartu pinjam ketika meminjam buku.
- Keterlambatan pengembalian buku dikenakan sanksi dengan membayar denda sebesar Rp.1000 per hari.
- Peminjam wajib menjaga dan memelihara koleksi yang dipinjam dan bertanggungjawab atas kehilangan atau kerusakannya.
- Koleksi yang rusak atau hilang, harus diganti dengan koleksi yang baru dengan ketentuan : judul, seri, atau tema yang sama atau dengan mengganti 2x harga buku yang dipinjam.
- Peminjam dilarang membubuhkan coretan apapun, melipat atau merobek bagian buku yang dipinjam.
- Setiap akhir semester, peminjam wajib mengembalikan semua buku yang dipinjam.